Kamis, 28 Maret 2024

Kultum: 7 interaksi bersama Al Quran

 

7 interaksi bersama Al Quran


1. Tahsin Al Quran / memperindah membaca Al Quran

     - tips belajar Quran untuk pemula: Makhroj, mad, qolqolah, dengung, waqof.

2. Tilawah Al Quran / membaca Al Quran

3. Tahfidz Al Quran / Menghafal Al Quran

    (menjaga dan mengulang-ulang bacaan)

4. Tafsir Al Quran

    (upaya menyingkap makna dari pesan-pesan dalam al-Qur'an). Buku/kitab tafsir terkenal: Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Thabari, Tafsir Al-Qurtuby, Tafsir Al-Jalalain, Tafsir As-Suyuthi

5. Tadabbur Al Quran / memahami Al Quran

    (memahami, merenungkan dan menghayati kandungan Al Quran) (usaha untuk mengambil manfaat, hikmah-hikmah dan segala manfaat dari al- Qur'an)

6. Tat'biq / mengamalkan Al Quran

7. Ta'lim / mengajarkan Al Quran

    (mengajarkan, menyebarkan, mendakwahkan Al-Qur’an)


Pengajian Nuzulul Quran Masjid Al Muhajirin 1445 H.

Pemateri : Ustadz Ahmad Salim, Lc.

Senin, 25 Maret 2024

Kultum anak: Hal-hal yang membatalkan puasa dan merusak pahala puasa

 


HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA 

DAN MERUSAK PAHALA PUASA


1.    Makan dan minum dengan sengaja

2.      Muntah dengan Sengaja

3.      Menelan dahak yang sudah keluar di rongga mulut

4.      Haid atau Nifas

5.      Melakukan Jima’

6.      Murtad atau Keluar dari Islam

7.      Keluarnya Air Mani

8.      Gila

9.      Pingsan

10.  Masuknya Sesuatu ke Dalam Dua Lubang

11.  Meninggal

12.  Merokok

 

HAL-HAL YANG MERUSAK PAHALA PUASA
1. Marah

2. Bohong

3. Tidur sepanjang hari

4. Melihat lawan jenis dengan hawa nafsu

5. Menggibah

Minggu, 24 Maret 2024

Kultum: Cara-cara memakmurkan masjid

 

CARA-CARA MEMAKMURKAN MASJID

 

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,

Berikut saya ingin membacakan hadis dan ayat Al Quran yang menjelaskan tentang keutamaan memakmurkan masjid, antara lain sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa membangun masjid bagi Allah untuk mengharapkan keridaan-Nya, niscaya Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah dalam surga," (Riwayat al-Bukhari, Muslim dan at-Tirmidzi dari 'Utsman bin Affan)

Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda:

"Apabila kamu melihat seseorang membiasakan diri (beribadah) di masjid, maka bersaksilah bahwa ia orang yang beriman," (Riwayat Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-hakim dari Abi Said al-Khudri)

 

 

Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 18:

اِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَاَ قَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمۡ يَخۡشَ اِلَّا اللّٰهَ‌ فَعَسٰٓى اُولٰۤٮِٕكَ اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا مِنَ الۡمُهۡتَدِيۡنَ

Innamaa ya'muru masaa jidal laahi man aamana billaahi wal Yawmil Aakhiri wa aqoomas Salaata wa aataz Zakaata wa lam yakkhsa illal laaha fa'asaaa ulaaa'ika ai yakuunuu minal muhtadiin

Artinya: "Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk," (QS. At-Taubah: 18)

Hadis dan ayat ini menjelaskan bahwa yang patut memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah.

Orang-orang tersebut termasuk kaum yang berserah diri kepada-Nya serta percaya akan datangnya hari akhirat tempat pembalasan segala amal perbuatan, melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Orang-orang inilah yang diharapkan termasuk golongan yang mendapat petunjuk untuk memakmurkan masjid-masjid-Nya.

 

 

Hadirin yang dirahmati Allah,

Masjid merupakan rumah Allah di muka bumi ini. Di dalamnya, kita melaksanakan ibadah, belajar agama, serta mempererat tali silaturahmi. Oleh karena itu, memakmurkan masjid menjadi salah satu tugas penting umat Islam. Memakmurkan masjid bukan hanya sekadar hadir dalam shalat lima waktu, tetapi juga dengan cara-cara lain yang dapat meningkatkan kualitas dan keberkahan masjid tersebut.

Ada 8 point cara-cara memakmurkan masjid:

Pertama, kita dapat memakmurkan masjid dengan aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masjid, seperti pengajian, kajian tafsir, dan shalat berjamaah. Dengan demikian, kita tidak hanya memperoleh pahala, tetapi juga turut memperkokoh keberadaan masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan.

Kedua, kita dapat memakmurkan masjid dengan menjaga kebersihan dan kerapihan masjid. Membersihkan masjid, baik dari segi fisik maupun spiritual, merupakan wujud kecintaan kita terhadap rumah Allah SWT.

Ketiga, kita dapat memakmurkan masjid dengan berkontribusi dalam pembangunan dan pemeliharaan masjid. Memberikan donasi untuk kepentingan masjid adalah investasi akhirat yang sangat bernilai.

Keempat, kita dapat memakmurkan masjid dengan menjadikannya sebagai pusat pendidikan agama. Mengajarkan agama kepada anak-anak dan remaja di masjid akan menjadikan masjid sebagai tempat pembentukan generasi yang beriman dan bertakwa.

Kelima, kita dapat memakmurkan masjid dengan aktif mengikuti kegiatan sosial dan kegiatan-kegiatan amal yang diselenggarakan oleh masjid. Dengan berpartisipasi aktif, kita turut memperkuat kegiatan sosial di masyarakat sekitar masjid.

Keenam, kita dapat memakmurkan masjid dengan menjaga suasana kekeluargaan dan persaudaraan di antara jamaah masjid. Kita dapat saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain dalam kebaikan.

Ketujuh, kita dapat memakmurkan masjid dengan senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar masjid. Dengan demikian, masjid akan menjadi tempat yang aman dan tenteram bagi seluruh jamaah.

Kedelapan, kita dapat memakmurkan masjid dengan senantiasa meningkatkan kualitas ibadah kita di dalam masjid. Shalat dengan khusyuk, membaca Al-Qur'an dengan tartil, dan berdzikir dengan penuh kekhusyukan akan menjadikan masjid sebagai tempat yang penuh berkah dan keberkahan.

 

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dengan penjelasan di atas, semoga kita semua termasuk golongan kaum dan orang-orang yang suka memakmurkan masjid, tak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga di bulan-bulan selain Ramadan, aamiin allahumma aamiin.

Memakmurkan masjid adalah tanggung jawab kita bersama sebagai umat Islam. Dengan memakmurkan masjid, kita turut serta dalam membangun pondasi keimanan dan ketaqwaan yang kokoh. Mari kita jadikan masjid sebagai tempat yang penuh berkah, sejahtera, dan mendatangkan rahmat bagi seluruh umat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Sumber:

Chat GPT

https://tirto.id/kultum-ramadhan-hari-ke-25-memakmurkan-masjid-seperti-bulan-puasa-grwk

 

 

Minggu, 17 Maret 2024

Kultum: Haditz tentang Anjuran Memperbagus Sholat

 

Haditz tentang Anjuran Memperbagus Sholat

1.   Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu diceritakan bahwa seorang lelaki pernah masuk masjid dan shalat, sedangkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di pojok masjid tersebut. (Seusai shalat) Ia mendatangi beliau seraya mengucapkan salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda : "Shalatlah kamu,sesungguhnya tadi kamu belum shalat ". Orang itu balik lagi dan kembali shalat. Lalu menemui beliau lagi dan memberi salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda lagi : "Shalatlah kamu, sesungguhnya kamu belum lagi shalat". Pada kali yang ketiga lelaki itu berujar : "Tolong ajarkan aku". Beliaupun bersabda :

"Apabila kamu hendak shalat, maka berwudhulah dengan sempurna kemudian menghadaplah kearah kiblat dan bertakbirlah. Lalu bacalah ayat Al-Qur'an yang mudah bagimu, kemudian ruku'lah, hingga kamu tuma'ninah dalam ruku'. Lalu tegaklah berdiri, hingga kamu berdiri lurus. kemudian bersujudlah hingga kamu tuma'ninah dalam sujud. Lalu bangkitlah dari sujud hingga kamu tuma'ninnah dalam duduk. Kemudian bersujud lagi hingga kamu tuma'ninah dalam sujud. Kemudian bangkitlah dari sujud, hingga kamu tegak berdiri. Kemudian lakukanlah itu dalam shalat kamu seluruhnya".

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (II : 1919, 219, 222, XI : 31, 467) Muslim (II : 10,11) dan lain-lain.

 

2.   Dari Abu Mas'ud Al-Badri, bahwa ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.”Artinya : Shalat seseorang itu tidak shah, sebelum ia meluruskan punggungnya baik dalam ruku' maupun sujud".
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (I : 136), An-Nasa'i (I : 157), At-Tirmidzi (II : 51), Ibnu Majah (I : 284), Ad-Darimi (I : 304), Ath-Thahawi dalam "Al-Musykil" (I : 80), Ath-Thayalisi (I : 97), Ahmad (IV : 119) dan Ad-Daruquthni (hal 133)

 

3.   Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya manusia yang paling jelek cara malingnya adalah orang yang mencuri dari shalat-nya". Mereka bertanya : "Wahai Rasulullah, bagaimana ia bisa mencuri dari shalatnya ?" Beliau menjawab : "Bisa, yaitu ketika ia tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya".
Dikeluarkan oleh Al-Hakim (I : 229), beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Hadits itu juga memiliki penguat dari hadits Abu Qatadah dan yang lainnya dalam riwayat Imam Malik (I : 181) dari hadits Nu'man bin Murrah.

Yang keempat : Dari para panglima perang ; Amru bin Al-'Ash, Khalid bin Al-Walid, Syurahbil bin Hasanah dan Yazid bin Abu Sufyan ; mereka semua bertutur.
"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang lelaki yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujud ibarat ayam mematuk sedangkan ia dalam shalat. Maka beliau bersabda : "Seandainya lelaki ini meninggal dalam kondisi semacam itu, berarti ia meninggal diluar garis agama Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam [ia mematuk dalam shalatnya itu tak ubahnya bagai seekor gagak yang mematuki darah !] Perumpamaan orang yang tak menyempurnakan ruku; dan ibarat ayam mematuk itu, seperti orang lapar yang makan satu dua biji kurma, artinya ia tak akan mendapat pahala sama sekali".
Diriwayatkan oleh Al-Ajurri dalam "Al-Arba'in", Al-Baihaqi (II : 89) dengan derajad sanad yang hasan.

Yang kelima : Dari Thalaq bin Ali Radhiallahu 'anhuma bahwa beliau berkata : Rasulullah Shallalalhu 'alaihi wa sallam berbsada :
"Artinya : Allah tak akan mamandang shalat seorang hamba yang tidak menegakkan punggunngnya ketika ruku dan sujud".
Dikeluarkan oleh Ahmad (IV : 22), Ath-Thabrani dalam "Al-Kabir", Adh-Dhayya Al-Maqdisi dalam "Al-Mukhtarah" (II : 37) dan derajad sanadnya shahih.

 

Jadi dapat disimpulkan bahwa sholat itu harus tumakninah dan tidak boleh sangat cepat baik dalam gerakan maupun bacaan

Kultum: Keutamaan SURAH AD-DHUHA

 

SURAH AD-DHUHA

(KEUTAMAAN DAN KANDUNGANNYA)

 

Surat Ad-Dhuha merupakan surat yang ke 93 dalam Al-Qur’an dan terdiri dari 11 ayat. Surat ini tergolong ke dalam golongan surat Makiyah karena diturunkan di Mekkah. Nama Ad-Dhuha sendiri memiliki makna yang berarti waktu dhuha, yaitu waktu ketika matahari naik sepenggalan.

Secara keseluruhan, surat Ad-Dhuha berisi tentang isyarat bahwa perjuangan Nabi SAW akan bertambah baik. Selain itu, surat ini juga menjelaskan tentang larangan menghina anak yatim dan menghardik orang yang meminta-minta.

Tak hanya itu, surat Ad-Dhuha ini juga ditutup dengan perintah agar kita selalu bersyukur atas segala nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Baik itu nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat sehat wal afiat.

Berikut ini bacaan surat Ad Dhuha dan artinya:

1. وَالضُّحٰىۙ

wadh-dhukhā

Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalan),

2. سَجٰىۙ اِذَا وَالَّيْلِ

wal-laili iżā sajā

Demi malam apabila telah sunyi,

3. قَلٰىۗ وَمَا رَبُّكَ وَدَّعَكَ مَا

mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā

Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

4. الْاُوْلٰىۗ مِنَ لَّكَ خَيْرٌ وَلَلْاٰخِرَةُ

wa lal-ākhiratu khairul laka minal-uulā

Sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

5. فَتَرْضٰىۗ رَبُّكَ يُعْطِيْكَ وَلَسَوْفَ

wa lasaufa yu’thīka rabbuka fa tardhā

Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

6. فَاٰوٰىۖ يَتِيْمًا يَجِدْكَ اَلَمْ

a lam yajidka yatīman fa āwā

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

7. فَهَدٰىۖ ضَاۤلًّا وَوَجَدَكَ

wa wajadaka dhāllan fa hadā

Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

8. فَاَغْنٰىۗ عَاۤىِٕلًا وَوَجَدَكَ

wa wajadaka’ā`ilan fa agnā

Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

9. تَقْهَرْۗ فَلَا الْيَتِيْمَ فَاَمَّا

fa ammal-yatīma fa lā taq-har

Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

10. تَنْهَرْ فَلَا السَّاۤىِٕلَ وَاَمَّا

wa ammas-sā`ila fa lā tan-har

Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).

11. فَحَدِّثْ رَبِّكَ بِنِعْمَةِ وَاَمَّا

wa ammā bini’mati rabbika fa khadditz

Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Berdasarkan ayat-ayat di atas, kita bisa melihat bahwa isi dari surat Ad-Dhuha ini memang sangat mulia. Surat ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat dari Allah SWT dan tidak sewenang-wenang dengan anak yatim maupun orang yang meminta-minta.

 

Ada banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan jika mengamalkan surat Ad-Dhuha. Pertama, surat Ad-Dhuha diyakini sebagai surat untuk mempermudah urusan rezeki. Jika kita mengamalkan dengan sungguh-sungguh Allah akan mencukupkan rezeki umat-Nya.

Dalam ayatnya menjelaskan tentang kuasa Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, larangan berbuat buruk kepada siapa pun terutama anak yatim, dan selalu mensyukuri nikmat Allah SWT.

Surat Ad-Dhuha ini juga sering dibaca saat ibadah sholat Dhuha yang dilakukan sejak terbit matahari hingga waktu sholat Dzuhur. Melakukan sholat dhuha ditambah dengan membaca surat Ad-Dhuha diharapkan dapat menjadi jawaban untuk rezeki yang kita minta.

 

Hikmah dalam surah Ad Dhuha antara lain:

1. Musibah adalah penegur atas kesalahan yang telah diperbuat.

2. Tidak ada jalan untuk takut tak berdaya atas pergolakan yang terjadi dalam perjuangan,  atau meratapi kesedihan, atau merasa sakit sampai tak mau bergerak.

3. Kemenangan itu pasti datang, kenikmatan akan selalu Allah berikan kepada hambanya yang bersabar.

4. Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya dalam keadaan kebingungan.

5. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam keadaan kelaparan

 

Pelajaran yang terkandung dalam surat Ad Dhuha:

1.         Mengajarkan kita untuk selalu berbuat sabar

2.         Mengajarkan kita untuk bersikap ikhlas

3.         Mengajarkan kita untuk bersikap tawakal

4.         Mengajarkan kita untuk bersikap kuat

5.         Mengajarkan kita untuk percaya akan adanya Allah

 

Demikian pembahasan tentang Surat Ad Dhuha serta berbagai keutamaannya yang dapat kita petik. Semoga dapat memberikan pengatahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

 

Kultum: Berbagi Berkah Ramadhan

 

Berbagi Berkah Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, di bulan yang penuh ampunan ini, mari kita merenungkan makna sejati dari berbagi berkah Ramadhan.

Berbagi berkah Ramadhan bukan hanya tentang berbagi makanan atau harta, tetapi juga tentang berbagi kebaikan, senyuman, dan kepedulian kepada sesama. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad)

Dalam berbagi berkah Ramadhan, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

1.      Berbagi Makanan Berbuka: Berbagi makanan berbuka puasa dengan sesama merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan berbagi makanan, kita tidak hanya memenuhi hak sesama muslim untuk berbuka puasa, tetapi juga mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

2.      Berbagi Ilmu: Selain berbagi makanan, mari juga berbagi ilmu dan pengetahuan tentang Islam. Ajaklah keluarga, teman, dan tetangga untuk belajar lebih banyak tentang ajaran Islam dan meningkatkan keimanan mereka.

3.      Berbagi Senyuman: Senyuman adalah sedekah. Mari senantiasa menyapa dengan senyuman dan memberikan semangat kepada orang-orang di sekitar kita, terutama di bulan Ramadhan ini.

4.      Berbagi Kebaikan: Selain itu, berikanlah sedekah, bantuan, dan kebaikan kepada sesama yang membutuhkan. Jadilah orang yang selalu siap membantu dan peduli terhadap kebutuhan orang lain.

5.      Berbagi Waktu: Manfaatkanlah waktu Ramadhan ini untuk berbagi waktu dengan keluarga dan orang-orang terdekat. Luangkan waktu untuk beribadah bersama, membaca Al-Qur'an bersama, dan saling memberikan motivasi untuk meningkatkan ibadah.

6.      Berbagi Doa: Doa adalah senjata seorang mukmin. Mari berdoa untuk keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan bagi semua orang, baik yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal.

7.      Berbagi Kesenangan: Buatlah suasana Ramadhan lebih berkesan dengan berbagi kesenangan. Ajak keluarga dan teman-teman untuk berbagi cerita, pengalaman, dan kebahagiaan selama bulan suci ini.

8.      Berbagi Pengetahuan: Bagikan pengetahuan tentang adab-adab Ramadhan dan praktik ibadah yang benar kepada orang-orang di sekitar kita. Dengan berbagi pengetahuan, kita dapat saling mengingatkan dan memperbaiki amal ibadah kita.

9.      Berbagi Rasa Syukur: Tingkatkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Ceritakan pengalaman dan rasa syukur kita kepada orang lain untuk menginspirasi mereka.

10. Berbagi Momen Kebahagiaan: Jadikan bulan Ramadhan sebagai momen kebahagiaan yang dirayakan bersama. Buatlah acara-acara yang mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan.

Dengan berbagi berkah Ramadhan, kita tidak hanya membuat bulan ini lebih bermakna, tetapi juga mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk lebih peduli dan berbagi dengan sesama.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: dibuat dengan Chat GPT

Kultum: Ketakwaan dan Kesabaran

 

Ketakwaan dan Kesabaran

Bapak, ibu sekalian yang dirahmati Allah SWT.

Ada dua nilai penting yang harus kita tanamkan dalam diri kita, yaitu ketakwaan dan kesabaran.

Ketakwaan merupakan sikap dan perilaku yang muncul dari kesadaran kita akan keberadaan Allah SWT dan ketaatan kepada-Nya. Ketakwaan membuat kita selalu berada dalam ketaatan dan menjauhi larangan-Nya.  Jadi takwa diwujudkan dengan mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi larangannya.  Mengerjakan perintah yang mendasar ada dalam rukun Islam: Sahadat, Sholat, Zakat (zakat fitrah dan mal), Puasa, dan Haji bagi yang mampu.

Menjauhi larangannya, yaitu larangan maksiat contoh zina, mabuk, berbohong, riba, mengghibah, menghina, mencela, berkata kotor/kasar, menghindari kewajiban agama (sholat, puasa, zakat)

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu (QS. An-Nisa: 1)

Ayat tersebut berisi dua peringatan, yakni supaya bertakwa kepada Allah dan supaya mengerti bahwa manusia di bumi adalah diri yang satu. "Diperingatkan di sini dua hal, pertama supaya takwa kepada Allah, kedua supaya mengerti, bahwa sekalian manusia ini, di bagian bumi yang manapun mereka berdiam, namun mereka adalah satu belaka. Maksud dari diri yang satu adalah Adam, di mana isterinya, Hawa, berasal dari tulang rusuknya


Kesabaran, di sisi lain, adalah kemampuan untuk tetap tenang dan tabah dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup. Kesabaran merupakan bukti dari ketakwaan seseorang. Rasulullah SAW bersabda, "Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, padahal dalam keduanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang memberikan manfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan merasa lemah. Jika kalian ditimpa sesuatu, jangan katakan, 'Kalau saya melakukan ini atau itu, niscaya akan terjadi begini atau begitu,' tetapi katakanlah, 'Ini adalah takdir Allah, dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi.' Sesungguhnya perkataan 'kalau' dapat membuka pintu perbuatan setan." (HR. Muslim)

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan ini, mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Mari kita jadikan kesabaran sebagai sahabat setia dalam menghadapi segala cobaan. Semoga dengan ketaqwaan dan kesabaran, kita dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh keberkahan dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: Dibuat dari Chat GPT dengan tambahan

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6088605/surah-an-nisa-ayat-1-perintah-untuk-bertakwa-dan-memelihara-kekeluargaan.