Jumat, 17 April 2015

Penggunaan Subhanallah dan Masya'Allah sering terbalik

Penggunaan Subhanallah dan Masya'Allah sering terbalik

Bismillahirrahmanirrahim..
Yang pertama akan kita bahas mengenai pengucapan Subhanallah. Tentu dalam sehari-hari kata ini sangat sering kita ucapkan sebagai pengungkap rasa kagum, bahagia, ataupun atas suatu kesan positif yang didapat. Namun tahu kah saudara, sebenarnya kata ini seharusnya diucapkan sebagai koreksi atau perbaikan atas sebuah kesalahan atau hal buruk.
Kita ambil contoh sebagai berikut, dalam Al-Quran banyak sekali dituliskan didalamnya mengenai kata ini. umumnya sebagai koreksi atau perbaikan :

"Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya "(QS Al-Baqarah : 116)
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara "(QS An-Nisa :171)

Selain itu masih banyak lagi hal yang disebutkan didalam Al-Quran mengenai penggunaan kata Subhanallah/Subhanahu (Maha Suci Allah). Contoh lainya adalah pengguanaan sehari-hari dalam shalat berjamaah. Apabila imam salah dalam gerak shalatnya maka makmum akan mengucap Subhanallah. 

 Masya'Allah (Atas Kehendak Allah)
Selanjutnya kita menggunakan kata Masya'Allah. Sebelum membahas kata ini kita harus membedakan dahulu cara pengucapan maupun penulisanya. Kata Masya'Allah yang kita bahas
(ما شاء الله) dengan kata MasyAllah (مشى الله)
 tentu kedua kata ini memiliki makna yang berbeda. Yang awal berarti Atas Kehendak Allah, dan yang kedua berarti Allah Berjalan.
Mari kita simak penggunaan kata ini dalam Al-Quran.
"Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan " (QS Al-Kahfi : 39)
Dari ayat Alkahfi 39 tersebut dapat dilihat bahwa sesungguhnya kata Masya'Allah itu kita gunakan sebagai kata untuk mengungkapkan kekaguman, bukanlah sebuah keburukan. namun dalam sehari-hari sangat sering sekali kita salah dalam menggunakanya.
 Sekian dulu ya sahabat Dakwah Tawazun, semoga ini dapat membuat kita semakin hidup stabil dan tidak salah dalam bertindak. Akhir kata Kami mohon maaf, karena sesungguhnya kesalahan datang dari diri kami pribadi dan kebenaran semuanya datang dari Allah

Manakala penggunaan kalimah SubhanAllah pula biasa digunakan oleh baginda SAW dalam perkara yang dianggap pelik atau hairan pada perbuatan yang kurang tepat. Sebagai contoh dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Tirmizi, dari Abu Hurairah ra mafhumnya

"Suatu hari aku berjunub dan ternampak Rasulullah SAW berjalan bersama para sahabat, lantas aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub, setelah itu aku datang menemui Rasulullah SAW. Baginda bersabda: Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau melarikan diri tatkala ternampak kami? Aku menjawab: Wahai Rasulullah , aku kotor (berjunub) dan aku tidak selesa untuk bertemu kalian. Rasulullah SAW bersabda: Subhanallah!! sesungguhnya mukmin tidak najis"




Tetapi ada perbedaan pendapat untuk masalah ini, seperti yang saya baca di blog http://secuililmu.blogspot.com/ sbb:
Di blog tersebut dikatakan bahwa Penulis merasa tidak setuju dengan paparan yang menyatakan ketika kita takjub dan heran kemudian mengucapkan  "subhanallah". misalkan subhanallah indah benar pelangi itu, maka disalahkan.

Mengapa demikian ?

Mari kita belajar bersama
makna Subhanallah (سبحان الله) berarti Maha Suci Allah.
Kata ini berasal dari sabh, tidak tercampuri, atau tasbih, membuat semuanya seperti suci. arti secara harfiahnya adalah Tuhan tidak tercampuri. Ada juga bagian yang menambahkan "tidak tercampuri dari segala kebathilan".

Masya Allah (ما شاء الله) adalah frasa yang diungkapkan seorang Muslim untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang atau kejadian. Dalam hal ini, digunakan sebagai ekspresi penghargaan, sementara dalam waktu yang sama juga sebagai pengingat bahwa semua pencapaian bisa terjadi karena kehendak-Nya. Terjemahannya kurang lebih adalah "Allah telah berkehendak akan hal itu", dengan kata telah yang menekankan tentang doktrin Islam yang percaya pada takdir. Digunakan sebagai ungkapan kegembiraan disertai doa.


Terus Apakah salah jika mengungkapkan subhanallah untuk rasa takjub terhadap ciptaan Allah?
jawabanya tidak.

Allah mencontohkan dalam Q.S Al-a'la ayat 1: 19
 1.  Sabbihis ma rabbikal a’laa.
 Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi.
  2.  Alladzii khalaqa fa sawwaa.
 Yang menciptakan dan menyempurnakan-(nya).
  3.  Wal ladzii qaddara fa hadaa.
 Dan yang menentukan lalu menunjukkan.
  4.   Wal ladzii akhrajal mar’aa.
 Dan yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
  5. Fa ja’alahuu ghutsaa-an ahwaa.
 Lalu dijadikannya tumbuh-tumbuhan itu kering kehitam-hitaman.
  6.  Sanuqri-aka fa laa tansaa.
 Akan Kami bacakan kepadamu maka kamu tidak lupa. dst....

Q.S A-tagabun ayat 1:4

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Senantiasa bertasbih (memuji) kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS, 64:1)

م مُّؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

 Dia-lah yang menciptakan kamu, maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS, 64:2)

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu). (QS, 64:3)

يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS, 64:4)

Dalam kedua surat diatas kita disuruh bertasbih memuji Allah atas semua ciptaanya yang menakjubkan.
Oleh karena itu tidak ada salahnya menggunakan kata Subhanallah dalm hal takjub terhadap ciptaan Allah dan tidak juga salah menggunakan kata MasyaAllah.

Wallahu'alam bishowab. :)

Bagaimana menyikapinya:
Lebih baiknya lebih berhati-hati saja dalam pengucapan, jika menilik dari berbagai artikel yang membahas masalah ini, dalam hal ini jika diambil amannya adalah selalu ucapkan MaaSyaa Allah sebagai kata untuk mengungkapkan kekaguman, bukanlah sebuah keburukan. Dan ucapkan Subhanallah sebagai koreksi atau perbaikan atas sebuah kesalahan atau hal buruk. 
Dan jangan langsung menyalahkan jika ada yang mengucap Subhanallah, karena masalah itu perlu dikaji lebih dalam untuk menentukan salah dan tidaknya. wallahu 'allam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar