Haditz
tentang Anjuran Memperbagus Sholat
1.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu
diceritakan bahwa seorang lelaki pernah masuk masjid dan shalat, sedangkan Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di pojok masjid tersebut. (Seusai shalat)
Ia mendatangi beliau seraya mengucapkan salam. Setelah menjawab salamnya,
beliau bersabda : "Shalatlah kamu,sesungguhnya tadi kamu belum shalat
". Orang itu balik lagi dan kembali shalat. Lalu menemui beliau lagi dan
memberi salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda lagi : "Shalatlah
kamu, sesungguhnya kamu belum lagi shalat". Pada kali yang ketiga lelaki
itu berujar : "Tolong ajarkan aku". Beliaupun bersabda :
"Apabila kamu hendak shalat, maka berwudhulah dengan sempurna kemudian
menghadaplah kearah kiblat dan bertakbirlah. Lalu bacalah ayat Al-Qur'an yang
mudah bagimu, kemudian ruku'lah, hingga kamu tuma'ninah dalam ruku'. Lalu
tegaklah berdiri, hingga kamu berdiri lurus. kemudian bersujudlah hingga kamu
tuma'ninah dalam sujud. Lalu bangkitlah dari sujud hingga kamu tuma'ninnah
dalam duduk. Kemudian bersujud lagi hingga kamu tuma'ninah dalam sujud.
Kemudian bangkitlah dari sujud, hingga kamu tegak berdiri. Kemudian lakukanlah
itu dalam shalat kamu seluruhnya".
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (II : 1919, 219, 222, XI : 31, 467) Muslim (II :
10,11) dan lain-lain.
2.
Dari Abu Mas'ud Al-Badri, bahwa ia
berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.”Artinya : Shalat
seseorang itu tidak shah, sebelum ia meluruskan punggungnya baik dalam ruku'
maupun sujud".
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (I : 136), An-Nasa'i (I : 157), At-Tirmidzi (II :
51), Ibnu Majah (I : 284), Ad-Darimi (I : 304), Ath-Thahawi dalam
"Al-Musykil" (I : 80), Ath-Thayalisi (I : 97), Ahmad (IV : 119) dan
Ad-Daruquthni (hal 133)
3.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya manusia yang paling jelek cara malingnya adalah orang yang
mencuri dari shalat-nya". Mereka bertanya : "Wahai Rasulullah,
bagaimana ia bisa mencuri dari shalatnya ?" Beliau menjawab : "Bisa,
yaitu ketika ia tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya".
Dikeluarkan oleh Al-Hakim (I : 229), beliau menshahihkannya dan disepakati oleh
Adz-Dzahabi. Hadits itu juga memiliki penguat dari hadits Abu Qatadah dan yang
lainnya dalam riwayat Imam Malik (I : 181) dari hadits Nu'man bin Murrah.
Yang keempat : Dari para panglima perang ; Amru bin Al-'Ash, Khalid bin
Al-Walid, Syurahbil bin Hasanah dan Yazid bin Abu Sufyan ; mereka semua
bertutur.
"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang
lelaki yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujud ibarat ayam mematuk sedangkan
ia dalam shalat. Maka beliau bersabda : "Seandainya lelaki ini meninggal
dalam kondisi semacam itu, berarti ia meninggal diluar garis agama Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam [ia mematuk dalam shalatnya itu tak ubahnya bagai
seekor gagak yang mematuki darah !] Perumpamaan orang yang tak menyempurnakan
ruku; dan ibarat ayam mematuk itu, seperti orang lapar yang makan satu dua biji
kurma, artinya ia tak akan mendapat pahala sama sekali".
Diriwayatkan oleh Al-Ajurri dalam "Al-Arba'in", Al-Baihaqi (II : 89)
dengan derajad sanad yang hasan.
Yang kelima : Dari Thalaq bin Ali Radhiallahu 'anhuma bahwa beliau berkata :
Rasulullah Shallalalhu 'alaihi wa sallam berbsada :
"Artinya : Allah tak akan mamandang shalat seorang hamba yang tidak
menegakkan punggunngnya ketika ruku dan sujud".
Dikeluarkan oleh Ahmad (IV : 22), Ath-Thabrani dalam "Al-Kabir", Adh-Dhayya
Al-Maqdisi dalam "Al-Mukhtarah" (II : 37) dan derajad sanadnya
shahih.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sholat
itu harus tumakninah dan tidak boleh sangat cepat baik dalam gerakan maupun
bacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar