Tafsir Surat Al Ma’un Ayat 4-5
Surah Al-Ma’un (سورة الماعون) adalah surat ke-107 dalam Al Quran. Surah ini tergolong surah makkiyah dan terdiri atas 7 ayat. Kata Al Maa'uun sendiri bererti barang-barang yang berguna,
diambil dari ayat ke-7 dari surat ini.
Isi kandungan surah menceritakan ancaman
terhadap mereka yang tergolong mendustakan agama yakni mereka yang mengherdik
anak yatim, tidak menolong fakir miskin, riak (ingin
dipuji sesama manusia) dalam solatnya, serta enggan menolong dengan barang-barang
yang berguna.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم: Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1.
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2.
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ Itulah orang yang mengherdik anak yatim,
3.
وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin.
4.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ Maka celakalah bagi orang-orang yang solat,
5.
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (iaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya,
6.
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ orang-orang yang berbuat riak,
7.
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
Tafsir Surat Al Ma’un Ayat 4-5
بسم الله الرحمن الرحيم
Allah subhanahu wa ta’la berfirman di dalam Al Qur`an:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ
سَاهُونَ
“Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya.” [QS Al Ma’un: 4-5]
Di dalam ayat ini terdapat ancaman bagi orang-orang yang melaksanakan shalat
namun dia melakukan kelalaian atau kesalahan besar terhadap shalatnya.
Jenis-jenis kelalaian ini ada beberapa bentuk, yaitu:
1. Melalaikan shalat
dengan tidak melaksanakannya sama sekali. Ini adalah shalatnya kaum munafik
yang mana ketika mereka berada bersama kaum muslimin mereka melaksanakan
shalat, tetapi ketika mereka sendirian mereka tidak melakukannya. Ini adalah
pendapatnya Abdullah ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu.
2. Melalaikan shalat
dengan tidak melaksanakannya sampai habis waktu shalat yang telah ditetapkan
oleh syariat. Ini adalah pendapatnya Masruq dan Abu Adh Dhuha.
3. Melalaikan shalat
dengan tidak melaksanakannya di awal waktu. Dia selalu atau sangat sering
menunda melaksanakan shalat hingga di akhir waktu.
4. Melalaikan shalat
dengan cara tidak menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syarat shalat yang
telah diatur di dalam syariat.
5. Melalaikan shalat
dengan tidak melaksanakannya dengan khusyuk dan tidak memahami dan merenungkan
makna zikir dan bacaan shalat yang dilakukannya.
Melalaikan shalat dengan kelima jenis di atas adalah menyerupai shalatnya orang
munafik, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang menerangkan
keadaan orang yang suka mengakhirkan shalat Ashar hingga matahari hampir
terbenam:
تلك صلاة المنافق يجلس يرقب الشمس حتى إذا كانت بين قرني الشيطان قام
فنقرها أربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا
“Itu adalah
shalatnya orang munafik! Duduk (berdiam diri) sambil menunggu matahari
(terbenam). Ketika matahari itu sudah berada di antara dua tanduk Syaithan
(yaitu ketika sudah hampir terbenam) barulah dia bangun (untuk shalat) dan
melaksanakan empat rakaat dengan sangat tergesa-gesa. Dia tidaklah mengingat
Allah di dalam shalatnya melainkan sangat sedikit sekali.” [HR Muslim (622) dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu]
Demikian kesimpulan yang kami ambil dari kitab Tafsirul Qur`anil ‘Azhim karya
Ibnu Katsir rahimahullah ta’ala.
Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullahu berkata di dalam kitab
tafsirnya (1/935) menerangkan makna ayat (الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ): “Yaitu orang-orang yang menyepelekannya, meninggalkan waktunya,
dan melewatkan rukun-rukunnya. Ini disebabkan karena tidak adanya kepedulian
mereka dengan perintah Allah karena mereka menyia-nyiakan shalat -yang mana ia
merupakan ketaatan yang paling penting dan qurbah (pendekatan) yang paling
utama- dan melalaikannya. Hal inilah yang membuat pelakunya pantas untuk dicela
dan disalahkan. Adapun lupa di dalam shalat maka ini bisa terjadi pada siapapun
bahkan pada diri Nabi صلى الله عليه وسلم .”
والحمد لله رب العالمين
- See more at:
http://mzakihidayat.blogspot.com/2012/11/tafsir-surat-al-maun-ayat-4-5.html#sthash.r6a8AT4Z.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar